Kesenian Kota Surabaya

Loading

Warisan Budaya Seni Tradisional Surabaya yang Harus Dilestarikan

Warisan Budaya Seni Tradisional Surabaya yang Harus Dilestarikan


Warisan budaya seni tradisional Surabaya memang merupakan bagian yang sangat penting dari identitas kota ini. Warisan budaya ini merupakan warisan berharga yang harus dilestarikan agar tidak punah dan tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Salah satu warisan budaya seni tradisional Surabaya yang harus dilestarikan adalah tarian Remo. Tarian ini merupakan tarian tradisional khas Surabaya yang memiliki gerakan yang enerjik dan indah. Menurut Bapa Budaya Surabaya, Budi Santoso, “Tarian Remo adalah bagian yang tak terpisahkan dari sejarah dan budaya Surabaya. Kita harus berupaya untuk melestarikannya agar tidak hilang ditelan zaman.”

Selain tarian Remo, seni musik keroncong Surabaya juga merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Musik keroncong ini biasanya dimainkan dengan alat musik seperti ukulele, cello, dan biola. Menurut Ibu Budaya Surabaya, Siti Rahayu, “Musik keroncong Surabaya memiliki keunikan tersendiri dan harus tetap dijaga agar tidak tergerus oleh modernisasi.”

Selain itu, seni lukis khas Surabaya juga merupakan bagian dari warisan budaya seni tradisional yang harus dilestarikan. Lukisan-lukisan khas Surabaya biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Surabaya dengan warna-warna cerah dan motif-motif tradisional. Menurut Pak Budaya Surabaya, Joko Widodo, “Seni lukis khas Surabaya merupakan cerminan dari kehidupan dan nilai-nilai masyarakat Surabaya. Kita harus menjaga dan melestarikannya agar tetap hidup dan berkembang.”

Dengan menjaga dan melestarikan warisan budaya seni tradisional Surabaya, kita turut menjaga identitas dan jati diri kota ini. Kita juga turut mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang. Jadi, mari kita semua bersama-sama berupaya untuk melestarikan warisan budaya seni tradisional Surabaya yang begitu berharga ini. Semoga warisan budaya ini tetap hidup dan terus berkembang di tengah-tengah masyarakat Surabaya.